Etika Profesi Sekretaris
A. Pengertian
Etika
Etika
berasal dari kata latin “Ethicus” ,
dalam bahasa Yunani disebut “Ethicos” yang
berarti kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia etika atau eetik (Ethics) disebut
kesusilaan yang mengandung arti:1. Norma
(kaidah), peratiran hidup, perintah
2. Menytakan
keadaan batin terhadap peraturan hidup.
Maksudnya:
sikap keadaban, sika batin, perilaku, sopan santun.Etika
berasal dari kata Perancis: Etiquette
, yang berarti kartu undangan, yang pada awalnya, biasa dipakai oleh raja-raja
Perancis bila mengadakan pesta. Dewasa ini etiket lebih menitik beratkan pada
cara berbicara yang sopan, cara duduk, menerima tamu dan sopan santun lainnya.
Dua
istilah yaitu etika dan etiket, dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang
diartikan sama, dipergunakan silih berganti. Kedua istilah tersebut memang
hampir sama pengertiannya, hanya dalam hal titik berat penerapan atau
pelaksanaannya yang berbeda.Etika
mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.Etika
Sekretaris adalah:Norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah, ukuran-ukuran yang diterima dan ditaati oleh
sekretaris, yang berupa peraturan-peraturan atau hal-hal yang sudah merupakan
kebiasaan (yang baik), dan dianggap sudah diketahui dan perlu atau harus
dilaksanakan. Atau dapat dikatakan bahwa:Etika
Sekretaris adalah:Kebiasaan yang baik
atau peraturan-peraturan yang diterima dan ditaati oleh sekretaris, yang
kemudian mengendap menjadi normatif.Seorang
sekretarsi perlu memahami etika, agar sekretars mengetahui dan menjalankan
perilaku, sebab perilaku yang baik bukan penting bagi sekretaris saja tetapi
juga penting bagi orang lain dan bagi masyarakat luar. Singkatnya etika disebut
juga tata sopan santun.
Etika
sekretaris dalam kontak kedinasan hendaknya mempunyai prinsip loyalitas tinggi,
yang berarti termasuk juga rasa tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu,
nilai loyalitas dan tanggung jawab besar manfaatnya demi terselesaikannya tgas
yang dihadapi sekretaris. Budi bahasa yang baik, saling menghormai, akan
menjadi keselarasan kerjasama, meningkatkan efisiensi dan suasana yang
menyenangkan di tempat kerja. B.
Pengertian
Profesi
Profesi-
Pekerjaan daripadanya
didapatkan nafkah untuk hidup
-
Pekerjaan yang dikuasai
karena pendidikan keahlian
Profesionalisme-
Bersifat profesi
-
Memiliki keahlian dan
keterampilan karena pendidikan dan latihan
-
Memperoleh bayaran
karena pekerjaan itu
C. Pengertian Sekretaris
Menurut
Sutarto (1989), yang mengutip dari beberapa pendapat ahli tentang pengertian
seorang sekretaris, yang telah diterjemhkan dalam bahasa Indonesia, yaitu :1.
Pendapat H.W.Fowlet dan F.G.
Fowlet, sekretaris adalah:
-
Orang yang bekerja pada orang
lain, untuk membantu pekerjaan korespondensi, pekerjaan menulis, mendapatkan
informasi, dan masalah-masalah rahasia lainnya.
-
Pegawai yang ditunjuk masyarakat
atau perusahaan atau perserikata untuk melakukan korespondensi, memelihara
warkat-warkat, terutama yang berurusan dengan perusahaannya.
-
Sebutan seorang menteri yang
mengepalai Kantor Pemerintahan di Amerika Serikat dan Vatikan
2.
Pendapat Alvina Treut Burrows CS.,
sekretaris adalah:
-
Seseorang yang menulis surat dan
memelihara warkat-warkat untuk orang, perusahaan dan lain-lain
-
Pegawai Pemerintah yng mengepalai
suatu departemen
-
Sebuah meja Tulis
3.
Pendapat C.L Bernhart, sekretaris
adalah
-
Seorang yang melakukan
korespondensi, memelihara warkat dan lain-lain untuk perseorangan atau
organisasi
-
Seorang kepala pejabat pemerintah
yang mengawasi dan mempimpin suatu departemen pemerintah tertentu, misalnya :
Menteri Luar Negeri
-
Sebuah perabot untuk dipakai
sebagai meja tulis
-
Sebuah meja dengan rak buku
diatasnya
4.
Pendapat Jess Stein, Sekretaris
adalah
-
Seorang yang melakukan
korespondensi, memelihara warkat dan lain-lain untuk perseorangan atau
organisasi
-
Seorang pegawai yang mengepalai
departemen pemerintahan
-
Sebuah perabotan untuk dipakai
sebagai meja tulis
D. Etika Sekretaris
Etika
Sekretaris adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, ukuran-ukuran yang
diterima dan ditaati oleh sekretaris, yang beruoa peraturan-peraturan atau
ha-hal yang sudah merupakan kebiasaan (yang baik) dan dianggap sudah diketahui
dan perlu atau harus dilaksanakan.Atau dapat
juga dikatakan bahwa:Etika
Sekretaris adalah kebiasaan yang baik atau peraturan yang diterima dan ditaati
oleh sekretaris, yang kemudian mengendap menjadi normatif.Seorang
sekretaris perlu memahami etika, agar sekretaris mengetahui dan menjalankan
perilaku, sebab perilaku yang baik nukan penting bagu sekretaris saja, tetapi
juga penting bagi orang lain dan bagi masyarakat luar.
Singkatnya
etika juga disebut tata sopan santun. Etika sekretaris dalam konta kedinasan
hendaknya mempunyai prinsip loyalitas tinggi, yang berarti termasuk juga rasa
tanggung jawab besar manfaatnya demi terselesaikannya tugas yang dihadapi sekretaris.
Budi bahasa yang baik, saling menghormati, akan menjamin keselarasan kerjasama,
meningkatkan efisiensi dan suasana yagn menyenangkan di tempat kerja. E.
Sekretaris
Profesional
Sekretaris
Profesional yang benaar-benar ahli dalam bidangnya, keahlian dalam bidang
tertentu diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan / hasil mengikuti
program / pengalaman secara khusus dalam pekerjaan / bidang tertentu.Ciri-ciri
Sekretaris Profesional-
Memiliki keahlian
khusus
-
Merupakan panggilan
hidup
-
Memiliki teori baku
secara universal
-
Mengabdikan diri untuk
masyarakat dan bukan untuk diri sendiri
-
Dilengkapi kecakapan
diagnostik dan kompetisi aplikatif
-
Memiliki otonomi dalam
melaksanakan pekerjaannya
-
Mempunyai kode etik
-
Mempunyai klien jelas
-
Mempunyai organisasi
profesi kuat
-
Memunyai hubungan
dengan profesi pada bidang lain.
Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap individu khususnya
sekretaris dapat berupaya menerapkan ciri/kriteria profesionalisme dalam
melaksanakan pekerjaannya dan berupaya menjadi atau dapat mewujudkan sekretaris
profesional.
F.
Etika
Menerima Tamu
Menurut
Sedarmayanti (1997), etika sekretaris dalam menerima tamu adalah sebagai
berikut:-
Bersikap sopan dan
ramah
-
Berkepribadian menarik
-
Bijaksana
-
Mempunyai cukup pengetahuan
tentang struktur organisasi dan hal penting tentang organisasi tempatnya
bekerja serta pengetahuan lainnya.
Menurut
Ursula Ernawati (2003), etika sekretaris dalam menerima tamu kantor, adalah:-
Berpenampilan rapi,
bersih dan segar
-
Berprilaku sopan dan
ramah
-
Ekspresi wajah yang
hangat
-
Menghafal nama tamu
-
Senang bergaul dan
luwes
-
Menjadi pendengar yang
baik
-
Menjaga sikap tubuh
agar tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan jelek, seperti menggigit kuku
-
Bersikap hormat kepada
tamu
-
Memiliki semangat kerja
yang tinggi
-
Nada suara yang enak
dan jelas
-
Tenang dan menangani complain secara profesional
-
Tidak menginterupsi
pembicaraan tamu
-
Tulus melayani tamu
G.
Etika
Berkunjung Ke Kantor
Persiapkan
terlebih dahulu segala sesuatu yang akan dibicarakan pada kunjungan anda-
Sebaiknya membuat janji
terlebih dahulu
-
Perkenalkan diri anda
kepada resepsionis dan katakanlah keperluan anda
-
Berikan kartu nama
bisnis anda
-
Menunggu dengan sopan
dan sabar. Tidak merokok, menyelesaikan pekerjaan, membaca novel, berbicara dengan
suara keras, menunjukan kegelisahan, membaca surat yang tergeletak di meja
tunggu.
-
Handphone dan alat
komunikasi dalam posisi off pada waktu pembicaraan berlangsung
-
Perkenalkan diri anda
sekali lagi kepada orang yang anda temui
-
Berjabat tangan dilakukan
pada awal dan di akhir pertemuan atau kunjungan anda
H. Tata Sopan Santun
Dalam
rangka menerapkan tata sopan santun, ada beberapa hal yang perlu dipahami,
antara lain:1.
Dalam hal ketepatan waktu,
sekretaris wajib memberi perhatian terhadap ketepatan waktu. Bila pimpinan
mengalami keterlambatan dalam mene[ati janjinya, maka sekretaris harus meneleon
pihak yang menunggu untuk minta maaf atau memberitahu pimpinannya terlambat
2.
Bila isteri pimpinan atau wanita
yang telah berumur berkunjung ke kantor, sebaiknya berdiri untuk menyapanya
guna menunjukkan rasa hormat kepadanya.
3.
Beberapa hal yang harus dihindari
oleh ekretaris di tempat kerja antara lain adalah:
-
Sering tidak hadir dengan alasan
yang tidak tepat. Hal ini kan mengganggu sesama pegawai/rekan, karena akan
terpaksa mengambil alih pekerjaan sekretaris. Selain memberi kesan yang kurang
baik dari seluruh pihak.
-
Membicarakan atau membocorkan
rahasia perusahaan dengan sengaja atau tidak sengaja
-
Menggunakan telepon milik
perusahaan untuk kepentingan pribadi, kecuali bila perlu
-
Terlalu sering menerima tamuj
pribadu
-
Sering memperpanjang waktu yang
telah ditetapkan untuk waktu makan siang/istirahat
-
Mengemukakan keluhan yang tidak
tepat saluran maupun isi keluhannya
-
Memberi kritik terhadap pihak lain
dihadapan pegawai lainnya.
-
Pinjam meminjam uang maupun
perlengkapan dari pihak lain, kecuali keadaan mendesak
-
Ramah yang berlebihan, pada waktu
menegur bila kebetulan bertemu. Tidak khusus mencari teman untuk berbicara
(ngobrol)
-
Menerima esuatu atau hadiah yang
oleh pimpinan dianggao tidak pada tempatnya.
I. Syarat Kepribadian
Kepribadian
seorang sekretaris adalah seluruh perbuatan sekrearis menyangkut kemampuan dan
kebiasaan yang tercermin dalam tingkha laku selama bekerja. Kepribadian yang
dibutuhkn untuk seorang sekretaris, yaitu:1.
Loyalitas
2.
Perasaan yang berwujud kesetiaan
terhadap organisasi dan pekerjaan sehingga memiliki, menjaga nama baik, dan
jika perlu membela organisasi.
3.
Ketekunan dan kerajinan,
mempengaruhi proses penyelesaian pekerjaan kantor yang berangkai
4.
Kesabaran
5.
Ulet dan pantang putus asa dalam
tugas pelayanan terhadap pekerjaan operasional yang selalu membutuhkna bantuan
informasi dan administrasi dari sekretaris
6.
Kerapihan pekerjaan dan penampilan
diri
7.
Dapat menyimpna rahasia
8.
Sekretaris membantu dan menyimpan
rahasia pimpinan terutama terhadap perusahaan pesaing
Daftar Pustaka Herlambang,
Susatyo. 2014. Management
Kesekretariatan, Yogyakarta: Gosyen PublishingSedarmayanti.
2014. Tugas dan Pengembangan Sekretaris
Profesional untuk Meraih Keberhasilan, Bandung: CV. Mandar Maju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar