Sabtu, 20 Februari 2016

Meteri tentang pergaulan

1.      Dalam tata krama pergaulan sosial dan tata krama pergaulan bisnis, dikenal etika timur dan etika barat. Apa yang anda ketahui tentang kedua etika tersebut dan beri contoh!
 Yang saya ketahui tentang hal tersebut adalah banyak perbedaan yang sangat jelas terlihat dari kedua etika pergaulan sosial tersebut.-          Tata krama pergaulan sosial dalam budaya barat, contohnya dimana masyarakat tidak malu mengumbar kemesraan seperti berciuman di depan publik, kumpul kebo ataupun perilaku seks bebas seakan bukan hal yang tabu. Meskipun begitu, masyarakat dikenal bersifat individualisme, lebih mementingkan diri sendiri dibandingan orang banyak.-          Tata krama pergulan sosial dalam budaya timur. Contohnya Penganut budaya ketimuran tidak menyukai pergaulan yang terlalu bebas dan merusak moral, namun mereka termasuk golongan masyarakat yang ramah dan gemar gotong royong.Tentang perbedaan tata krama pergaulan bisnis-          Tata krama pergaulan sosial orang barat.
Orang barat tidak senang bila berbicara dengan seseorang dalam jarak yang terlalu dekat. Bila kita berbicara dengan mereka dan mereka melangkah mundur berarti kita terlalu dekat. Mereka juga sangat menghargai tepat waktu dan bila kita sering terlambat tidak akan dipercaya lagi baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Bila berbicara dengan orang barat dan dia menyatakan “ya” berarti kita sudah membuat janji dengan dia. Orang barat memperhatikan bila kita mengatakan sesuatu dan bila suda mengatakan “ya” sudah dianggap membuat janji. Bila makan dengan orang barat, dan belum ada janji sebelumnya dianggap bahwa msing-masing akan membayar sendiri makanannya. Untuk orang barat, hubungan keluarga tidak dekat seperti di Indonesia sehingga pertanyaan mengenai neneknya ataupun paman atau bibinya dianggap pertanyaan yang tidak perlu.-          Tata krama pergaulan sosial orang timur.Sangat menjunjung hubungan kekeluargaan. Biasanya dalam berbisnis akan dimulai dengan perbincangan tentang keluarga, setelah itu membicakan bisnis. Orang timur kurang menghargai ketepatan waktu dan bila terlambat hal tersebut merupakan hal yang biasa. Bila berbicara dengan  orang timur dan dia menyatakan “ya” itu belum tentu setuju dengan janji. 2.      Mengapa hal tersebut terjadi?
Karena setiap orang mempunyai perasaan yang berbeda, sudut pandang yang berbeda, kepribadian yang berbeda  dan penilaian yang berbeda. Ada orang yang bisa langsung diterima dan ada juga yang butuh waktu untuk diterima. 3.      Apa yang anda ketahui tentang kecerdasan bergaul?
a.         Selalu membawa senyum di mana pun kita berada.Menebar senyum seperti halnya kita menebarkan salam. Senyum itu shadaqah,lho. Dan rasanya adem deh kalo dalam pergaulan sehari-hari selalu dihiasi senyum. Tapi harus melihat keadaan. Ada waktujuga menghargai perasaan orang yang sedang bersedih.
b.         Selalu membawa kebahagian kepada orang lain.
c.         Menghargai pendapat orang lain.
d.        Sempatkan untuk memberi perhatian,sekecil apapun itu, walau hanya mengucapkan selamat Ulang tahun. Terkadang kita suka lupa pada hal-hal yang kecil,yang malah berpengaruh besar pada pergaulan.
e.         Jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
f.          Selalu berprasangka baik terhadap orang lain.Jauhilah prasangka karena apa yang kita rasakan / pikirkan tentang orang lain belum tentu benar. Namum bukan berarti kita tidak boleh waspada terhadap orang yang berniat jahat.
g.         Berpakaian yang rapi dan hilangkan smel-smel not good dari badan kamu.
h.         Percaya Diri.
i.           Saling menasihati.Kita kadang-kadang sungkan menegur atau menasihati teman. Biasanya karena takut teman itu marah. Padahal yang kayak gini nggak baik lho! Apakah kita rela kalo teman kita terjerumus pada hal-hal buruk hanya karena kita sungkan pada hal yang belum tentu terjadi? Yang penting niat kita baik. Cobalah untuk saling menasihati dalam kebenaran.
Hindaria.       Egois,
b.      Tidak ramah dan selalu berwajah asem.
c.       Selalu bergantung pada orang lain.
d.      Sombong.
e.       Selalu berkeluh kesah.
f.       Tulalit alias nggak nyambung kalo diajak ngobrol.
g.      Menutup diri dalam bergaul hanya dengan satu kelompok saja.
h.      Manja.
i.        Tidak jujur alias tukang ngibul.
j.        Tidak punya sikap dan pendirian.
k.      Jangan suka menutupi sesuatu, kecuali memang itu harus ditutupi. Bila nggak suka, katakan saja lengkap dengan alasan yang sebenarnya.
  4.      Macam-macam kecerdasan bergaul:Menurut Gardner, setidaknya ada delapan kecerdasan dasar. Adapun kedeplapan kecerdasan dasar tersebut meliputi :§  Intellegence of Word (Kecerdasan Mengolah Kata)Seseorang yang memiliki kecerdasan ini mengacu pada penggunaan bahasa lisan maupun tulisan dan kemampuan berbahasa dengan baik dan efektif. Biasanya orang yang memiliki Kecerdasan ini dapat menghibur, mengajar, meyakinkan dan memberikan argumentasi dengan bahasa yang sangat baik dan benar. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya suka dan tertarik dengan bermain kata-kata, diskusi, membaca, dan pastinya menulis. Seseorang yang punya kecerdasan ini mampu mengekspresikan hal dengan bahasa secara singkat, tepat dan jelas. Oleh karena itu, Orang yang memiliki kecerdasan ini dapat beragumen dengan baik. Untuk pekerjaan, biasanya menjadi Pelawak, Artis, Penulis, pokoknya yang berhubungan dengan bahasa dan tulisan deh.
§  Intellegence of Logic (Kecerdasan Logika) Seseorang yang memiliki kecerdasan ini mengacu pada penalaran, logika, dan mengolah angka yang baik. Biasanya orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki pemikiran yang rasional. Orang yang memiliki Kecerdasan ini mempunyai kemampuan untuk memahami argumen lawan bicara dengan logis dan dapat memecahakan masalah matematika dengan baik dengan menggunakan kecerdasan logis dan  matematis. Para Ilmuan kebanyakan memiliki kemampuan ini untuk mendapatkan suatu hipotesa sebelum di uji. Untuk pekerjaan, biasanya menjadi seorang ilmuan, akuntan, dan yang berhubungan dengan logika dan matematis.
§  Intellegence of Visual (Kecerdasan Visual) Seorang dengan kecerdasan ini memiliki tingkat seni yang tinggi. Kecerdasan ini mengacu pada visualisasi, gambar, ruang, dan tentang gambaran perasaan seseorang. Jika sobat sekalian punya hobi menggambar, jika ada yang terlihat dan langsung ingin diabadikan menjadi sebuah foto, mencoret-coretdinding, dan sebagainya. Berarti sobat adalah termasuk dalam katogori kecerdsan ini. Seorang yang memiliki kemampuan ini dalam hal pekerjaan sangat cocok untuk menjadi seorang pelukis, photografer, disainer, arsitek, dan lain-lain.
§  Intellegence of Music (Kecerdasan Musikal) Nah, biasanya orang yang memiliki kemampuan ini sangat baik dalam mengingat, menyanyikan, dan menciptakan suatu irama musik. Orang dengan kecerdasan ini juga sangat peka dalam hal musik. Kecerdasan ini biasanya mempunyai suara yang merdu dan sangat baik dalam mengidentifikasi suatu nada. Mereka dengan kecerdasan ini sangat sentitif, bisa bekerja dengan mendenfarkan musik, juga mahir dalam memainkan alat musik. Mereka berfikir melalui melodi dan irama. Pekerjaan yang biasanya mereka dapatkan adalah menjadi penyanyi ataupun komposer yang baik. tetapi tidak semuanya lho.
§  Intellegence of Physical (Kecerdasan Fisik)Nah, Bagi sobat yang suka joget-joget inilah tipe kecerdasan kamu. Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu mengendalikan gerak tubuh dengan baik. Mereka yang memiliki kecerdasan ini mempunyai keahlian fisik yang khusus lho, seperti lincah, kekuatan, gerak fleksibel, seimbang, dan juga kemampuan taktis yang baik. Pekerjaannya apa ya? biasanya menjadi atlet, aerobik, mortir, penari, dan lain-lain.
§  Intellegnce of People (Kecerdasan Intrapersonal) Seseorang yang memiliki kecerdasan ini sangat pintar dalam mengerti dan memahami perasaan orang lain. Dengan hanya menatap matanya. Sangat peka dengan perasaan dan suasana hati seseorang. Kecerdasan ini mengacu pada banyak hal, mulai dari kemampuan untuk memimpin, berempati, dan kemampuan untuk mengorganisir orang lain. Orang dengan kecerdasan ini juga memiliki kemampuan untuk belajar dari gerak tubuh dan tindakan seseorang, oleh karena itu Seseorang yang mempunyai kecerdasan ini belajar bukan melalui teori tetapi melalui tindakan atau langsung turun kelapangan. Biasanya cocok untuk menjadi Psikolog.
§  Intellegnce of Self (Kecerdasan Interpersonal) Orang yang memiliki kemampuan ini peka dan pintar untuk mengenali emosi diri sendiri. Tahukah kamu? Kecerdasan ini dapat dengan mudah mengetahui perasaan sendiri, memperkaya, membimbing, dan membedakan berbagai macam kondisi yang terjadi pada dirinya. Kecerdasan ini juga punya sebuah kemampuan khusus yaitu kemampuan Stasioner.  Kemampuan Stasioner adalah kemampuan untuk menjadi netral dan sulit untuk di pengaruhi oleh keinginan, keyakinan, emosi, dan sebagainya ketika dihadapakan oleh suatu masalah. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cocok untuk menjadi wirausahawan.
§  Intellegence of Nature (Kecerdasan Natural) Seseorang yang memiliki kemampuan ini sangat peka terhadap Alam, apa yang terjadi dengan alam, menyenangi dan menyayangi alam. Mereka dapat berhubungan baik dengan alam apa lagi lingkungan sekitarnya, biasanya mereka pasti memiliki hewan peliharaan atau pun memelihara bunga. Seorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya menjadi ahli biologi, pecinta alam, aktifis lingkungan, dan lain-lain.
§  Intellegence of Existence (Kecerdasan Intuitif) Dan yang terakhir, Kecerdasan Intuitif adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang dengan tingkat insting yang baik. Biasanya orang yang memiliki kecerdasan ini peka terhadap makna kenapa kita hidup di dunia ini. Seseorang yang mempunyai kecerdasan ini dapat mengetahui sesuatu yang benar atau salah dari insting dan naluri yang dia miliki. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh Da'i, Ustadz, juru Dakwah, Pemimpin, dan lain-lain.
 Sumber:http://beda-dunia.blogspot.co.id/2013/05/9-macam-tipe-kecerdasan-pada-manusia.htmlhttp://www.maribelajarbk.web.id/2015/01/bergaul-secara-cerdas.html 

Makalah tentang sifat-sifa Kepemimpinan

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik, dalam kelompok besar maupun kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentu tidak mudah harus menciptakan kondisi yang harmonis dalam kehidupan. Untuk menciptakan kondisi yang baik diperlukan sebuah Kepemimpinan. Kepemimpinan sudah muncul sejak nenek moyang manusia berkumpul bersama, bekerja bersama-sama untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sejak itulah tejadi kerjasama antar-manusia dan ada unsur kepemimpinan. Pada saat itu, yang ditunjuk sebagai Pemimpin ialah orang-orang yang paling kuat, paling ceerdas dan paling berani.

Menurut Stephen P. Robbins (2002) mengatakan bahwa, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Dahulu orang menyatakan, bahwa kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang pemimpin itu merupakan ciri bawaan psikologis yang dibawa sejak lahir, khusus ada pada dirinya, dan tidak dipunyai oleh orang lain. Sehingga dia disebut sebagai “born leader” (dilahirkan sebagai pemimpin). Karena itu sifat-sifat kepemimpinannya tidak perlu diajarkan pada dirinya, juga tidak bisa ditiru oleh orang lain. Pendapat sedemikian itu mengandung kebenaran. Akan tetapi pendapat seperti itu pada zaman modern sekarang ini sudah banyak ditinggalkan. Sebab, banyak usaha yang dilakukan oleh manusia untuk membentuk kepribadian sebagai seorang pemimpin yang baik dengan berbagai cara. Misalnya, mengikuti kursus kepribadian, sekolah yang membentuk kepribadian seseorang.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penting untuk diketahui sifat-sifat kepemimpinan dengan baik, supaya ketika sudah bisa menjadi pemimpin, kita bisa mengaplikasikan pada dunia kerja untuk menjadi pemimpin yang baik dan efektif, efisien dalam menjalankan tugas.

Dalam kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia, yaitu hubungan mempengaruhi (dari pimpinan) dan hubungan kepatuhan dan ketaatan para pengikut/bawahan karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Pemimpin itu memiliki sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik khas, sehingga tingkah laku dan gayanya sendiri yang membedakan dirinya dari orang lain. Sifat hidup seseorang ini pasti akan mewarnai prilaku dan sifat kepemimpinan sehingga muncullah beberapa sifat-sifat kepemimpinan yang diuraikan oleh beberapa ahli yang akan diuraikan pada Bab II.

B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Apa yang dibutuhkan dalam kepemimpinan?
2.      Bagaimana sifat kepemimpinan yang efektif ?

C.       Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Sebagai salah satu tugas mata kuliah Kepemimpinan dan Organisasi.
2.      Untuk mengetahui sifat-saifat kepemimpinan yang baik.
3.      Untuk mengetahui tolak ukur Kepemimpin yang baik.

D.      Manfaat Pembahasan
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Memberikan pengetahuan baru mengenai sifat-sifat kepemimpinan.
2.      Memberikan referensi


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Definisi Sifat-sifat Kepemimpinan
Menurut John C Maxwell (dalam Sentot Imam Wahjono,  2010) mengatakan bahwa, kepemimpinan adalah pengaruh dan kemampuan memperoleh pengikut dan menjadi seorang yang diikuti orang lain dengan senang hati dan punuh keyakinan.
Dengan kata lain, kepemimpinan adalah seseorang yang mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti perintahnya sesuai dengan tujuan bersama dengan rasa senang hati tanpa keterpaksaan.

Menurut Dr. Kartini Kartono (2011) mengungkapkan bahwa, kepemimpinan adalah kepribadian yang dimiliki seseorang sebagai predisposisi (bakat yang dibawa sejak lahir), dan merupakan kebutuhan dari satu situasi/zaman, sehingga dia mempunyai kekuasan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing bawahan. Dia juga mendapatkan pengakuan serta dukungan dari bawahannya dan mampu menggerakkan  bawahan ke arah tujuan tertentu.
Dari penjelasan Dr. Kartini Kartono bahwa, kepemimpinan adalah sifat yang sudah ada dari pemimpin sejak dia lahir tanpa perlu dibentuk kembali untuk dapat mempengaruhi orang lain dengan senang hati dan pendapat pengakuan secara pribadi meski tanpa harus ada peresmian sebagai pemimpin. Karena, dia sudah memiliki sifat kepemimpinan sejak lahir.

Menurut Keith Devis mengatakan bahwa sifat adalah kepribadian atau karakteristik dalam diri yang membentuk kombinasi unik dengan ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang merespon terhadap lingkungannya.
Jadi sifat-sifat kepemimpinan adalah karakter khusus atau seni yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi seseorang atau lebih dengan senang hati.
B.       Sifat-sifat kepemimpinan
Sifat-sifat yang diperlukan dalam sebuah kepemimpinan yang diuraikan oleh para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Ordway Tead (dalam Kartini Kartono, 2011) mengemukakan 10 sifat kepemimpinan, yaitu :
1.      Energi jasmani dan mental,
2.      Kesadaran akan tujuan dan arah,
3.      Antusiasme,
4.      Keramahan dan kecintaan,
5.      Integritas,
6.      Penguasaan teknis,
7.      Ketegasan dalam mengambil keputusan,
8.      Kecerdasan,
9.      Keterampilan mengajar,
10.  Kepercayaan.

Dari pendapat Ordway Tead mengenai sifat-sifat kepemimpinan dapat dijelaskan kembali sebagai berikut :
1.      Energi jasmani dan mental
Hampir setiap pribadi pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani yang luar biasa, yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan yang istimewa yang tampaknya seperti tidak akan habis.
2.      Kesadaran akan tujuan dan arah
Dia memiliki keyakinan yang teguh dalam menjalankan tugasnya, dia tahu persis kemana arah yang akan ditujunya.
3.      Antusiasme
Sifat antusiasme ini untuk membangkitkan semangat, optimis, kegembiraan yang besae pada pribadi pemimpin untuk memotivasi para anggota/bawahan.
4.      Keramahan dan kecintaan
Pemimipin yang baik adalah pemimpin yang ingin membuat anggota/bawahannya senang, bahagia, dan sejahtera. Maka kasih sayang, simpati yang tulus, keramahan pemimpin sangat diperlukan.
5.      Integritas
Pemimpin itu harus bersifat terbuka, merasa utuh bersatu, bahkan merasa senasib dan sepenanggungan dalam satu kelompok. Memberikan ketauladanan agar anggota/bawahan patuh dan diikuti oleh anggota/bawahannya.
6.      Penguasaan teknis
Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemampuan teknis tertentu agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya
7.      Ketegasan dalam mengambil keputusan
Pemimpin yang berhasil itu pasti dapat mengambil keputusan dengan cepat tepat, tegas dan cepat.dia harus menampilkan ketetapan hati dan tanggung jawab agar dia selalu dipatuhi oleh bawahnnya.
8.      Kecerdasan
Kecerdasan yang dimiliki pemimpin merupakan kemampuan untuk melihat dan memahami dengan baik sebab dan akibat kejadian dan mampu dengan cepat menyelesaikan masalah dengan waktu yang singkat.
9.      Keterampilan mengajar
Pemimpin yang baik itu adalah seorang guru yang mampu menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong dan menggerakan anggota/bawahannya untuk berbuat sesuatu
10.  Kepercayaan
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya didukung oleh kepercayaan anngota/bawahannya. Yaitu, percaya bahwa para anggotapasti dipimpin dengan baik.

Menurut George R. Terry (dalam Kartini Kartono, 2011) menuliskan 10 sifat kepemimpinan yang unggul, yaitu :
1.      Kekuatan,
2.      Stabilitas emosi,
3.      Pengetahuan tentang relasi insani,
4.      Kejujuran,
5.      Objektif,
6.      Dorongan pribadi,
7.      Ketrampilan berkomunikasi,
8.      Kemampuan mengajar,
9.      Keterampilan sosial,
10.  Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka dapat diuraikan 10 sifat-sifat kepemimpinan, sebagai berikut :
1.      Kekuatan
Kekuatan jasmani dan rohani merupaka syarat yang paling penting bagi pemimpin yang harus bekerja lebih lama dan berat pada waktu-waktu yanglama serta tidak teratur. Oleh karena itu, pemimpin dituntun untuk memiliki daya tahan tubuh yang sempurna.
2.      Stabilitas emosi
Pemimpin yang baik itu memiliki emosi yang stabil. Artinya, dia tidak murah, tersinggung dan tidak meledak-ledak secara emosional. Dia menghormati martabat orang lain, toleran terhadap kelemahan orang lain.
3.      Pengetahuan tentang relasi insani
Mampu melihat potensi anggota/bawahannya agar mereka dapat bekerja dengan kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki.
4.      Kejujuran
Pemimpin yang baik itu harus memiliki kejujuran yang tinggi, yaitu jujur pada diri sendiri dan pada orang lain, terutama pada anggota atau bawahannya.
5.      Objektif
Mempertimbangkan sesuatu dengan hati nurani yang bersih, supaya objektif. Tidak subjektif dan berprasangka sendiri.
6.      Dorongan pribadi
Keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin itu harus muncul dari dalam hati sendiri. Dukungan dari luar akan memperkuat hasrat sendiri untuk memberikan pelayanan dan pengabdian diri kepada kepentingan orang banyak.
7.      Ketrampilan berkomunikasi
Pemimpin dituntut mampu berbicara dengan sopan dan baik, mudah menangkap maksud orang lain, mudah memahani maksud para anggota/bawahannya.
8.      Kemampuan mengajar
Pemimpin yang baik itu adalah seorang guru yang mampu menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong dan menggerakan anggota/bawahannya untuk berbuat sesuatu.
9.      Keterampilan sosial
Pemimpin mampu bersikap ramah, terbuka dan mudah menjalin persahabatan berdasarkan rasa saling percaya. Bisa menghargai pendapat orang lain. Supaya tetap dapat menjalin hubungan yang baik.
10.  Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial
Pemimpin juga diharapkan mampu manajerial untuk memuat rencana, mengelola, menganalisis keadaan, membuat keputusan, mengarahkan, mengontrol dan memperbaiki situasi yang tidak baik.

Menurut Stephen P. Robbins mengatakan bahwa ada enam sifat yang membedakan sifat antara pemimpin dengan yang bukan pemimpin, adalah :
1.      Semangat dan ambisi,
2.      Keinginan untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain,
3.      Kejujuran dan integritas,
4.      Percaya diri,
5.      Pintar,
6.      Menguasai teknis yang berhubungan dengan area tanggung jawab mereka.

Dilihat dari pernyataan Stephen P. Robbins diatas dapat dijelaskan sifat-sifat kepemimpinan, yaitu :
1.      Semangat dan ambisi
Sebagai pemimpin harus mampu membangkitkan semangat dan ambisi para anggota/bawahannya agar dapat menyelesaikan tugas dengan tepat pada waktunya dan benar.
2.      Keinginan untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain,
Keberhasilan pemimpin dapat dilihat dari cara dia mempengaruhi anggota/bawahannya dengan baik. Mematuhi perintah dengan tulus dan senang hati.
3.      Kejujuran dan integritas
Pemimpin itu harus jujur agar anggota/bawahannya dapat dengan tenang dalam melaksanakan tugasnya tidak takut merasa dibohongi atau dicurangi. Mampu membangun memberikan ketauladanan agar dapat dipatuhi dan diikuti oleh anggota/bawahannya.
4.      Percaya diri
Percaya diri seorang pemimpin harus setingkat diatas para anggota/bawahannya agar dia dapat memberikan motivasi yang baik untuk para pengikutnya.
5.      Pintar
Kepintaran harus diimbangi dengan ddaya imajinasi yang tinggi dalam bekerja dan memiliki rasa humor agar mengurangi ketegangan dalam konflik yang ada.
6.      Menguasai teknis yang berhubungan dengan area tanggung jawab mereka.
Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemampuan teknis tertentu agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya

Menurut Koontz (dalam Sentot Imam Wahjono, 2010) mengihtisarkan ada 4 sifat utama yang berpengaruh terhadap kesuksesan seorang Pemimpin, yaitu ;
1.      Kecerdasan,
2.      Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial,
3.      Motivasi diri dan dorongan berprestasi,
4.      Sikap-sikap hubungan manusiawi.

Berdasarkan ikhtisari yang dikemukakan oleh Koontz, diperjelaskan kembali oleh penulis sebagai berikut :
1.      Kecerdasan
Kecerdasan yang dimiliki pemimpin merupakan kemampuan untuk melihat dan memahami dengan baik sebab dan akibat kejadian dan mampu dengan cepat menyelesaikan masalah dengan waktu yang singkat.
2.      Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
Pemimpin dituntut memiliki kelebihan yang lebih dari para anggota/bawahan. Mampu mengetahui watak, sifat dan prilaku anggota/bawahan agar ia bisa menilai kelemahan/kelebihan anggota/bawahan.
3.      Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Pemimpin yang baik harus bisa memotivasi anggota/bawahan untuk dapat selalu bekerja dengan baik tanpa ada rasa kemunduran dari anggota/bawahan. Pemimpin juga seharusnya bisa mendekatkan diri pada anggota/bawahan untuk mengetahui kemampuan apa saja yang dimiliki anggota/bawahan.
4.      Sikap-sikap hubungan manusiawi
Pemimpin diharapkan mampu menjalankan komunikasi baik dengan seluruh anggota/bawahannya agar mereka dapat memberikan loyalitas dan partisipasi yang tinggi.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Melalui pemahaman sifat-sifat kepemimpinan, maka perilaku pemimpin akan menjadi lebih efektif, dan lebih sinkron dengan nilai serta norma-norma organisasi serta manajemen. Dengan demikian dapat ditingkatkan kualitas kepemimpinannya. Dengan begitu kepemimpinan terseut ada bila terdapat kelompok atau satu organisasi. Maka keberadaan pemimpin itu selalu ada di tengah-tengah kelompoknya (anak buah, bawahan, rakyat). Kepemimpinan terdapat di segenap organisasi dari tingkat yang paling kecil dan intim, yaitu keluarga sampai ke tingkat desa, kota negara, dari tingkat lokal, regional sampai nasional dan internasional.

B.       Saran
Diharapkan agar pemimpin itu berbudi luhur dan memiliki sifat-sifat yang utama, sehingga dia bisa membawa anak buahnya pada keselamatan dan kesejahteraan.


DAFTAR PUSTAKA

Davis, Keith dan John W. Newstrom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta : Erlangga.

Kartono, Kartini. 2011. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT raja Grafindo Persada.

Kartono, Kartini. 1983. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P., 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga.

Wahjono, Sentot Imam. 2010. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Yahya, Yohannes. 2006. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu